Sunday, August 4, 2019

MAKALAH BAHASA ARAB ASMAUL KHOMSAH STAI (SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM)


BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Bahasa arab adalah bahasa Al Quran dan Al Hadis. Umat Islam tidak dapat menggali, memahami dan mempelajari ajaran agam islam yang terdapat pada Al Quran dan Al Hadis tanpa memiliki kemampuan dan memahami bahasa arab dengan baik. Dalam upaya mengembangkan wawasan bahasa arab amat diperlukan kajian mengenai kebahasaan.
Ilmu nahwu merupakan ilmu yang digunakan untuk mempelajari kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa Arab. Dalam ilmu nahwu ini pula kita dapat mempelajari mengenai istilah asma’ul khomsah oleh sebab itu penulis berusaha menjelaskan sedikit tentang pengertian dan penjelasan mengenai asma’ul khomsah.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian  asma’ul khomsah ?
2.      Apa  fungsi  asma’ul khomsah ?

C. Tujuan Masalah
1.       Untuk mengetahui apa pengertian  asma’ul khomsah.
2.       Untuk mengetahui bagaimana fungsi asma’ul khomsah.



BAB II
PEMBAHASAN

وسائل النقل والاتصال قديمًا وحديثًا

يتكون العالم من ست قارات، ويبلغ عدد سكانه أكثر من ستة مليارات إنسان. هذا العالم الواسع، أصبح قرية صغيرة. كيف صار ذلك؟! هناك سببان، أولهما: وسائل النقل الحديثة، وثانيهما، وسائل الاتصال الحديثة.

كانت وسائل النقل في العصور القديمة بطيئة جدًّا، وكان الناس يسافرون مشيًا على الأقدام، ويحملون حاجتهم على ظهورهم أو رؤوسهم. ثم أخذ الناس يستعملون الحيوانات؛ كالجمال والبغال والحمير في نقل حاجاتهم. بعد مدة، صنع الإنسان عربات صغيرة، لها أربع عجلات، تسير دون محرك، ثم صنعت بعد ذلك المراكب الشراعية، التي تسير على الماء.

صنع الإنسان في العصر الحديث مركبات، تعمل بالمحركات، فظهر كثير من وسائل النقل الحديثة؛ مثل: السيارات، والقطارات، والسفن، والطائرات. جعلت هذه الوسائل العالم قرية صغيرة؛ فالإنسان ينتقل في ساعات، من بلد إلى بلد، ومن قارة إلى قارة. وهذا يختلف عما كان في الماضي، حيث كان الإنسان يحتاج إلى أيام وشهور، لينتقل من مدينة إلى مدينة.

أما السبب الثاني، الذي جعل العالم قرية صغيرة، فهو وسائل الاتصال الحديثة مثل: الصحف، والهاتف، والإذاعة، التلفاز، والحاسوب، والشبكة الدولية التي جعلت الإنسان يعرف أولا بأول، ما يحدث في جميع بلاد العالم. كانت وسائل الاتصال في العصور القديمة بطيئة جدا، فالإنسان يرسل الأخبار والمعلومات، عن ظريق صوت، أو عن طريق العدائين، أو عن طريق الحمام الزاجل. وكانت الأخبار تصل بعد مدة طويلة، وقد لا تصل في كثير من الأحيان.




Sarana transportasi dan komunikasi, baik lama maupun baru
Dunia terdiri dari enam benua, dengan populasi lebih dari enam miliar orang. Dunia luas ini, telah menjadi desa kecil. Bagaimana itu bisa terjadi ?! Ada dua alasan: pertama, sarana transportasi modern, dan kedua, sarana komunikasi modern.
Pada zaman kuno transportasi sangat lambat, dan orang-orang bepergian dengan berjalan kaki, membawa kebutuhan mereka di punggung atau kepala. Kemudian orang mengambil hewan, seperti unta, bagal, dan keledai, untuk mengangkut kebutuhan mereka. Setelah beberapa saat, manusia membuat gerobak kecil, dengan empat roda, berjalan tanpa motor, dan kemudian membuat perahu layar, berjalan di atas air.
Kendaraan modern buatan manusia, mesin, dan banyak alat transportasi modern, seperti: mobil, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang. Cara-cara ini telah membuat dunia menjadi desa kecil, manusia bergerak dalam hitungan jam, dari satu negara ke negara lain, dari benua ke benua. Ini berbeda dari apa yang ada di masa lalu, di mana manusia membutuhkan berhari-hari dan berbulan-bulan, untuk berpindah dari kota ke kota.
Alasan kedua, yang membuat dunia menjadi desa kecil, adalah sarana komunikasi modern seperti surat kabar, telepon, radio, televisi, komputer, dan jaringan internasional yang membuat manusia tahu secara langsung, apa yang terjadi di semua negara di dunia. Sarana komunikasi di jaman dahulu sangat lambat, manusia mengirim berita dan informasi, tentang suara, atau pelari, atau merpati. Berita itu tiba setelah waktu yang lama dan mungkin tidak terlalu sering tiba.



A.     Pengertian Asmaul Khomsah

كُلُّ اسْمٍ مُعْرَبٍ آخِرُهُ حَرْفُ عِلَّةٍ تُنَاسِبُ حَرْكَةَ مَا قَبْلَها

Isim lima adalah setiap isim mu’rab yang diakhiri huruf ilat yang menyesuaikan dengan harakat sebelumnya. Yang dimaksud dengan huruf ilat yang menyesuaikan harakat sebelumnya adalah wawu bila sebelumnya dhammah, alif bila sebelumnya fathah, dan ya’ bila sebelumnya kasrah. Adapun kelima isim tersebut adalah:
 اَبٌ –اَخٌ – حَمٌ – فُوْ - ذُوْ
Kata (اَبٌ) artinya ayah, (اَخٌ) artinya saudara, (حَمٌ) artinya paman, (فُوْ) artinya mulut, dan (ذُوْ) artinya yang mempunyai.

Asma’ al-Khamsah artinya Isim Yang Lima. Yaitu satu kelompok isim yang sama bentuknya dan perubahannya. Yaitu;
(Ayahmu)
á
أبَاكَ
أبِيْكَ
أبُوْكَ
(Saudaramu)
á
أخَاكَ
أخِيْكَ
أخُوْكَ
(Iparmu)
á
حَمَاكَ
حَمِيْكَ
حَمُوْكَ
(Mulutmu)
á
فَاكَ
فِيْكَ
فُوْكَ
(yang punya Harta)
á
ذَا مَـــالٍ
ذِى مَــــالٍ
ذُوْ مَـــالٍ

Keterangan:
1.      Isim- isim diatas disebut Isim Yang Lima, yaitu satu kelompok isim yang sama bentuknya dan perubahannya. (lihat contoh diatas).
2.      Akhiran isim tersebut tidak mesti كَ (dhamir), boleh saja أبُوْ طَالِبٍ – أبُوْ جَهْلٍ – أخُوْكَ – أخُوْهُمْ.
3.      ذُوْ مَــالٍ tidak selamanya harus bersambung dengan مَــالٍ, boleh saja ذُوْ عِلْمٍ – ذُوْ قُوَّةٍ – ذُوْ لُبٍّ.

Syarat- syarat Isim yang Lima:
Terdapat tiga syarat untuk disebut Isim yang Lima:

1.  Hendaklah dalam bentuk mufrad, dan apabila dalam bentuk jama’ tidak disebut Isim yang Lima. Seperti:
أبَاءُ
jama’ dari
أبٌ
إخْوَةٌ
jama’ dari
أجٌ

2. Hendaklah  diidhofatkan (disandarkan) kepada kalimat lain. Seperti; أبُوْكَ, أخُوْكَ. Apabila tidak diidhofatkan, maka tidak disebut Isim yang Lima.  Seperti: أبٌ, أخٌ.

3. Tidak diidhofatkan kepada يَاءُ المُتَكَلِّمِ. Seperti; أبِى أخِى dan seterusnya.
B.     I’rab Asmaul Khomsah

Isim lima ketika marfu’ ditandai oleh huruf wawu. Contoh:
اَبُوْكَ طَبِيْبٌ

هَذَا  أَخُوْكَ

جَاءَ حَمُوْ عِرْفَانِ

فُوْكَ نِمْرُكَ

عَلِى ذُوْ عِلْمٍ


Isim lima ketika manshub ditandai oleh huruf alif. Contoh:
إِنَّ اَبَاكَ طَبِيْبٌ

رَأَيْتُ أَخَا عَلِي

إِنَّ حَمَا عِرْفَانِ مُدَرِّسٌ

إِنَّ فَاكَ نِمْرُكَ

كَانَ عَلِى ذَا عِلْمٍ

Isim lima ketika majrur ditandai oleh huruf ya’. Contoh:
هَذَا الْكِتَابُ لِاَبِيْكَ

هَذَا الْكِتَابُ لِأَخِيْ عَلِي

مَرَرْتُ بِحَمَيْكَ

فِيْ فِيْكَ طَعَامٌ

الْفَضِيْلَةُ لِذِيْ عِلْمٍ




BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
الأسماء الخمسة
al-asma’ al-khamsah atau yang dikenal dengan istilah isim yang lima adalah : أب, أخ, حم, فم, ذو . Isim-isim ini dibahas terpisah dari isim-isim lainnya, karena memiliki tanda-tanda khusus dalam i’rab; yaitu di-rafa (مرفوع) dengan waw (واو) sebagai ganti dari dhammah (ضمة), dinashab (منصوب) dengan alif (ألف) sebagai ganti dari fathah ( َ ) dan dijar (مجرور) dengan ya (ياء) sebagai ganti dari kasrah. Ketentuan i’rab isim lima ini berlaku jika berkedudukan sebagai mudhaf (مضاف) atau sandar/disandarkan kepada isim yang lain selain ya’ mutakallim (ياء متكلم) atau ya’ yang menunjukkan pembicara.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Musa. 2015. “وسائل النقل والاتصال قديمًا وحديثًا”, http://maktabahmusa.blogspot.com/2012/03/blog-post_1553.html, diakses pada 16 Maret 2019 pukul 15.05.
2.       BilalAsmabintu. 2014. “Asma’ al-Khamsah”, http://mudah-belajarbahasaarab.blogspot.com/2014/07/asmaul-khomsah-isim-isim-yang-lima.html, diakses pada 16 Maret 2019 pukul 15.05.


3.      Anwar, Moch. 1995.Ilmu nahwu terjemahan matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy.Bandung:sinar baru algensindo.

Makalah Media komunikasi

BAB   I PENDAHULUAN A.    Latar belakang Dalam kehidupan manusia tidak lepas dari komunikasi  baik itu perorangan atau kelompok. Hal...