BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENDAHULUAN
Dalam
kehidupan sehari-hari kita menyaksikan berbagai aktivitas sebagai berikut.
Seorang atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah
barang, kemudian barang tersebut dipajang disuatu lokasi tertentu untuk dijual
kembali kepada konsumennya. Atau seseorang sejumlah barang, kemudian di olah
atau diproses kemudian disajikan dalam bentuk makanan disuatu lokasi untuk di
nikmati oleh konsumennya. Atau seseorang membeli berbagai bahan baku, diolah
dan diproses menjadi barang tertentu kemudian diperjualbelikan ke
berbagai daerah yang membutuhkannya. Atau seseorang membuka suatu usaha
jasa, dan menunggu kedatangan konsumen yang membutuhkan pelayanan dengan belas
jasa tertentu. Kemudian, pada sore hari atau suatu waktu atau periode tertentu
mereka mulai menghitung jumlah uang yang telah dikeluarkan dan jumlah uang yang
masuk. Dari perhitungan ini ada kelebihan dan ada kekurangan. Jika uang yang
masuk lebih besar daripada yang keluar, mereka menyebutnya sebagai keuntungan.
Namun jika yang terjadi sebaliknya, mereka menyebutnya sebagai kerugian.
Jika
kita perhatikan, kegiatan keseharian mereka tampaknya sederhana. Namun, jika
lihat lebih teliti lagi, ternyata mereka begitu pandai mengatur waktu, memilih
bahan atau barang yang akan dijual. Mereka pandai mengolah, mengemas, sampai
menciptakan produk yang dapat diterima masyarakat. Mereka pandai membaca
keingginan, kebutuhan, dan selera konsumennya. Merekapun pandai menentukan
komposisi produk, jumlah, dan jenis biaya yang akan dikeluarkan. Mereka juga
pandai dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelangganan (harga jual)
sehingga menghasilkan keuntungan. Mereka pun pandai melayani konsumennya
sehingga merasa nyaman dan melakukan transaksi secara terus-menerus.
B. TUJUAN PENULISAN
1.
Memahami Pengertian
Kewirausahaan.
2.
Memahami Ruang Lingkup
Kewirausahaan.
3.
Memahami Tujuan
Kewirausahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Istilah
kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri
sebenarnya berawal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang
berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan
pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah
digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha
yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah
di tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi (Rambat
Lupiyoadi, 2004;1).
Secara
sederhana arti wirausahaan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang
wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta
menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian
merupakan hal biasa karena mereka memegang prinsip bahwa factor kerugian pasti
ada. Bahkan, semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar
pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama
seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Ini
lah yang disebut dengan jiwa wirausaha.
Tidak
sedikit pengertian mengenai kewirausahaan yang saat ini muncul seiring dengan
perkembangan ekonomi dengan semakin meluasnya bidang dan garapan.Jiwa kewirausahaan
mendorong minat seseorang untuk mendirikn dn mengelola usah secara
professional.hendaknya minat tersebut diikuti dengan perencanaan dan
perhitungan yang matang. Misalnya, dalam hal memilih atau menyeleksi bidang
usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek dan kemampuan pengusaha.
Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan berbagai pertimangan,
seperti minat, modal, kemampua, dan pengalaman sebelumnya. Jika belum memiliki
pengalaman sebelumnya, seseorang dapat menimba pengalaman yang dari orang lain.
Pertimbangan lainnya adalah seberapa lama jangka waktu perolehan keuntungan
yang diharapkan. Seorang wirausahaan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan
inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide. Setiap pikiran dan
langkah wirausahaan adalah bisnis. Bahkan, mimpi seoarng pebinis sudah merpakan
ide untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan bisni-bisnis baru. Kegiatan
wirausaha dapat dikelola sendiri atau dikelola orang lain. Dikelola sendiri
artinya si pengusaha memiliki modal uang dan kemampuan langsung terjun
mengelola usahanya. Semetara itu, jika dikelola orang lain, adalah si pengusaha
cukup menyetor sejumlah ung dan pengelolahan usahanya diserahkan keopada pihak
lain. Itu berarti, dalam wirausaha, seseorang dapat emnyetor sejumlah uang
kemudian dikelola orang lain atau sesorang menjadi donator sekaligus
pengelohannya, atau dapat pula dana yang disetor menjadi bukti
kepemilikan dalam bentuk tenaga yang dikonversikan kedalam bentuk saham dengan
jumlah tertentu.
Wirausaha
dapat dijalankan seseorang atau sekelompok orang. Dengan demikian kata lain,
seseorang baik secar pribadi maupun bergabung dengan orang lain dapat
menjalankan kegiatan usaha atau membuka usaha. Secara pribadi artinya membuka
perusahaan dengan inisiatif dan modal seorang diri. Sementara itu, berkelompok
adalah secara bersama-sama dua orang atau lebihdengan cara masing-masing
menyetor modal dalam bentuk uang atau keahliannya.
Jenis
usaha yang dijalankan dapat bersifat komersial dan sosial atau kedua-duanya
komersial artinya usaha yang dijalankan memang diarahkan untuk menberi
keuntungan semata. Sementara itu usaha yang bersifat sosial lebih menekaakan
pada pelayanan masyarakat. Namun, dalam praktinya sengat jarang ditemui usaha
yang hanya melakukan kegiatan sosial. Kebanyakan perusahan yang bersifat sosial
selalu diiringi dengan kegiatan bisnis meskipun kecil. Hal ini penting agar
lembga sosila itu dapat hidup mandiri dan tidak selalu tergantung pada
sumbangan diri masyarakat dalam membiayai operasinya.
Ada
beberapa hal penting agar lembaga sosial kewirahusaan dapat hidup mandiri dan
tidak selalu tergantung pada sumbangan dari masyarakat dalam membiayai
oprasinya. Jadi,untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
1) Memiliki
modal sekaligus menjadi pengelola.
2) Menyetor
modal dan pengelolaan ditangani ole pihak mitra.
3) Hanya
menyerakan tenaga umum dikonfersikan kedalam bentuk saham sebagi bukti
kepemilikan usaha.
Memiliki
modal (dana atau uang ) sekaligus mengelola berarti si pengusaha mengeluarkan
modal sendiri untuk memulai dan menjalankan aktivitas usahanya. Pengelolaannya
pun dilakukan oleh pengusaha itu sendiri. Pengusaha seperti ini merupakan
pemilik modal tunggal sekaligus pengelola atau manajemennya dipegang seorang
diri.
Menyetor
modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra, berarti si pengusaha hanya
menyetor sejumlah modal(uang) kepada mitranya. Kemudian modal tersebut
dikonversikan ke dalam sejumlah saham sebagai bukti kepemilikan usaha.
Manajemen untuk menjalankan usahanya diserahkan kepada pihak lain. Usaha
seperti ini biasanya dapat dimiliki oleh beberapa orang.
Menyerahkan
tenaga, artinya pengusaha tersebut hanya menyumbangkan tenaga atau keahliannya
sebagai modal . Namun, keahliannya dalam mengelola usaha dikonversi ke dalam
jumlah saham. Dalam kasus ini kepemilikan usaha dibagi dua yaitu mereka yang
memiliki uang dan yang memiliki keahlian. Usaha jenis ini dijalankan dan
dimiliki oleh lebih dari satu orang.
Ada
beberapa pendapat dari para ilmuan antaranya yaitu:
a. Menurut
Hisrich-Peters (1998;10) kewirausahaan diartikan adalah proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan
resiko serta menerima balas jasa dean kepuasaan serta kebebasan pribadi.
b. Drucker
(1994; 28) menyatakan bahwa kewirausahaan lebih merujuk pada sifat, watak, dan
ciri-ciri yang melekat pada seseorang mempunyai kemampuan keras untuk
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia usaha nyata dan dapat dikembangkannya
dengan tangguh. Oleh karena itu, dengan mengacu pada orang yang melaksanakan
proses gagasan, memadukan sumber daya menjadi realitas, muncul apa yang
dinamakan wirausaha (Entrepreneur).
c. Yuyun
Wirasamita, (2003;255), menyatakan bahwa kewirausahaan dan wirausahaan
merupakan faktor produksi aktif yang dapat mengerakan dan memanfaatkan sumber
daya lainnya seperti sumber daya alam, modal, dan teknologi, sehingga dapat
menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja,
penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.
d. Menurut
coulter (2000;3), kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses, pembentukan,
atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada pemerolehan
keuntungan, penciftaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik
dan inovatif.
e. Ropke
(2004;71), menyataan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciftaan sesuatu
yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada
(inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah
bagi masyarakat.
f. Machfoedz
(2004;1) berpandangan bahwa wirausaha adalah orang yang bertanggung jawab dalam
menyusun, mengelola, dan mengukur resiko suatu usaha. Wirausaha merupakan
inovator yang mampu memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat
dijual atau dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan upaya,
waktu, biaya, kecakapan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
g. Kao
(1997; 13) mendefinisikan wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan
berusaha.
h. Dun
Steinhoff dan Jhon F. Burgess (1993: 35) wiausaha merupakan yang
mengorganisasi, mengelola, dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha.
i.
Meredith (2005;14),
menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat
dan menilai kesempata usaha menngumpulkan serta sumber daya yang dibutuhkan
guna engambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan kesuksesan.
j.
Totok S. Wiryasaputra
(2004:16),wirahusaha adalah orang yang ingin bebas,merdeka,mengatur kehidupanya
sendiri,dan tidak tergantung belas kasihan orang lain.mereka ingin
menghasilkan uang sendiri,uang didapatkan dari kekuatan dan usahanya sendiri.
Dari
analisa pengertian kewirausahan secara umum maupun yang dikemukakan oleh
para ahli. Penulis mengistilahkan wirausaha adalah suatu proses yang
menciptakan atau menekankan suatu hal yang baru dan berani mengambil resiko.
Dengan demikian bahwa kewirausahaaan merupakan semangat perilaku dan kemampuan
untuk memberikan tanggapan positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk
diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan masyarakat, dengan
selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih
baik,serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan
menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil
resiko,kreativitas, dan inovasi,serta kemampuan manajemen.
Istilah
kewirausahaan yang berasal dari entereneur (bahasa perancis) yang diterjemahkan
kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-between.
Perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai berikut:
1) Asal
kata entrepeneur dari bahasa perancis beraarti between taker atau go-between
2) Abad
pertengahan:berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek
produksi berskala besar.
3) Abad
17 diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam mengadakan
kontrak pekerjaan dengan pemerintahan dengan menggunakan fixed price.
4) Tahun1725,
Richard Cantillon menyatakan entrepreneur sebagai orang yang menanggung resiko
yang berbeda dengan orang memberi modal.
5) Tahun
1797, Bedeau menyatakan kewirausahaan sebagao orang yang menanggung resiko,
yang merencanakan, supervisi, mengorganisasikan dan memiliki.
B. TUJUAN
KEWIRAUSAHAAN
Etika
yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan.
Berikut
ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan:
1) Untuk
persahabatan dan pergaulan
Etika
dapat meningkatkan keakbaran dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Suasana akarab akan berubah menjadi persahabatan dan
menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan , dan masyarakat menjadi
akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
2) Menyenangkan
orang lain
Sikap
menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati,
kita harus menghormati orang lain. Menyenangkan orang lain berarti membuat
orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan kita. Jika pelayanan
merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan
mengulangnya kembali suatu waktu.
3) Membujuk
pelanggan
Setiap
calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang seorang calon
pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat
dilakukan perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya adalah
melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4) Mempertahankan
pelanggan
Ada
anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan.
Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan lebih
mudah karena mereka sudah merasakan produk atau layanan yang kita berikan.
Artinya, mereka sudah mengenal kita lebih dahulu. Melalui pelayanan etika
seluruh karyawan, pelanggan lama dapat mempertahankan karena mereka sudah
mereka puas atas layanan yang diberikan.
5) Membina
dan menjaga hubungan
Hubungan
yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan
paham atau konflik. Ciptakan hubungan dala sasana akrab. Dengan etika hubungan
yang lebih baik dan akrabpun dapat terwujud.
C. Sikap
dan Perilaku Wirausaha
Sikap
dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan bagian penting dalm
etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap dan perilaku yang
harus ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawan, terutama karyawan di
customer service, sales, teller, dan satpam dahurus sesuai dengan etika yang
berlaku. Sikap dan tingkah laku menunjukkan kepribadian karyawan suatu
perusahaan. Sikap dan perilaku ini harus diberikan sama mutunya kepada seluruh
pelanggan tanpa pandag bulu.
Adapun
sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan
adalah sebagai berikut:
1. Jujur
dalam bertindak dan bersikap
Sikap
jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani pelaanggan.
2. Rajin,
tepat waktu, dan tidak pemalas
Seorang
karyawan dituntut untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja terutama dan
melayani pelanggan. Disamping itu, karyawan juga dituntut cekatan dalam bekerja,
pantang menyerah, selalu ingin tahu, dan tidak mudah putus asa. Hal yang paling
penting adalah hilangkan sifat pemalas bagi seluruh karyawaan.
3. Selalu
murah senyum
Dalam
menghadapi pelanggan atau tamu, seorang karyawaan harus selalu murah senyum. Jangan
sekali-kali bersikaf murung atau cembrut. Dengan senyum kita mampu meruntuhkan
hati pelanggan untuk menyukai produk atau perusahaan kita. Pelanggan biasanya
akan tersanjungnn dengan senyuma yang ditunjukan oleh karyawaan.
4. Lemah
lembut dan ramah-ramah
Dalam
bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu hendaknya dengan
suara yang lemah lembut dan sikap yang ramah-ramah. Sikap seperti ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.
5. Sopan
santun dan hormat
Dalam
memberikan pelayanan kepada pelaggan hendaknya selalu bersikap sopan dan
hormat. Dengan demikia, pelanggan akan menghormati pelayanan yang diberikan
karyawaan tersebut.
6. Selalu
ceri dan pandai bergaul
Sikap
selalu ceria yang ditunjukan dapat memecahkan kekakuan yang ada. Sementara itu,
sikap pandai bergaul juga akan menyebabakan pelanggan merasa cepat akrab dan
merasa seperti teman lama sehingga segala sesuatu berjalan lancar.
7. Fleksibel
dan suka menolong pelanggan
Dalam
menghadapi pelanggan, karyawaan harus dapat memberikan pengertian dan mau
mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu
ada jalan keluarnya dengan cara yang fleksibel. Tidak ada masalah yang tidak
dapat diselsesaikan asalkan mengikuti peraturan yang berlaku. Karyawaan juga
diharapkan bisa suka menolong pelanggan yang mengalami kesulitan samapi menemui
jalan keluarnya.
8. Serius
dan memiliki rasa tanggung jawab
Dalam
melayani pelanggan karyawaan harus serius dan sungguh-sungguh. Karyawaan harus
tabah dalam menghadapi pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Selai
serius, karyawaan juga mampu bertanggung jawab terhadap pelayanan yang
diberikan.
9. Rasa
miliki perusahaan yang tinggi
Seorang
karyawaan harus mersa memiliki perusahaan sebagai milik sendiri. Rasa memiliki
perusahaan yang tinggi akan memotivasi karyawaan untuk melayani pelanggan.
Disamping itu, karyawaan juga memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia
terhadap perusahaan.
D. Ciri-ciri
kewirausahaan yang berhasil
Berwirausaha
tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keingginan
pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian dan akhiirnya
banghkrut. Namun, banyaj juga kewirausahaan yang berhasil untuk beberapa
generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses
dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang merupakan
harapan usaha.
Berikut
ini beberapa ciri kewirausahaan yang dikatakan berhasil:
1. Memiliki
visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan
arah yang ditujuh sehingga dapat diketahuin apa yang akan dilakukan oleh
pengusaha tersebut.
2. Inisiatif
dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu yangb terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari
peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3. Berorientasi
pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
dari pada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta
kepuasaan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas
usaha yang dijalankan selalu dievalusi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
4. Berani
mengambil resiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja
keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang
disitu ia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
6. Bertanggung
jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang
akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada material, tetapi
juga moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen
kepada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk
segera ditepati dan direalisasikan.
8. Mengembangkan
dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan
langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dijalankan antara lain kepada pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat
luas.
Demikianlah
beberapa ciri orang yang berjiwa kewirausahaan. Apabila jiwa itu dapat
diterapkan pada diri kita secara baik dan benar, suatu saat kita pasti bisa
menjadi seorang wirausaha yang sukses.
· Keuntungan
dan Kelemahan Menjadi Wirausaha
Keuntungan
menjadi wirausaha
1) Terbuka
peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
2) Terbuka
peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh
3) Terbuka
peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal
4) Terbuka
peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit
5) Terbuka
kesempatan untuk menjadi bos
Kelemahan menjadi
wirausaha
1) Memperoleh
pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko
2) Bekerja
keras dan waktu/jam kerjanya panjang
3) Kualitas
kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil sebab dia harus berhemat
4) Tanggung
jawabnya sangat besar, bnayak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang
menguasai permasalahan yang dihadapinya.
·
Berbagai Macam Tipe
Wirausaha
Dari
pengamatan perilaku usaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
1. Wirausaha
yang memiliki inisiatif
2. Wirausaha
yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
3. Yang
menerima resiko atau kegagalan
Mereka
yang dapat dikatakan entrepreneur di antaranya disebut sebagai:
a. Pedagang
b. Saudagar
c. Pengusaha
d. Konsultan
e. Businessman
f. Industrialis
g. Kontraktor
h. Pialang
(broker)
i. Pengusaha
waralaba
j. Investor
dan lain-lain
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istilah
kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri
sebenarnya berawal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang
berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan
pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah
digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha
yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah
di tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi (Rambat
Lupiyoadi, 2004;1)
Etika
yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, Kewirausahaan.
Bandung: PT Alfabeta, 2013
Astamoen , Moko P, Enterpreneurship
dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia.
Bandung: Alfabeta, 2013
Kasmir, Kewirausahaan.
Jakarta: Rajawali Pers, Grafindo Persada, 2009
Kasmir, Kewirausahaan.
Jakarta: Rajawali Pers, 2013
Suryana ,Yuyus, Kewirausahan.
Jakarta: Kencana,2010